Moyudan, (20/09/2024). Japanese encephalitis merupakan radang otak yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Culex Tritaeniorhynchus. Penyakit ini menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus tersebut. Meskipun Virus Japanese encephalitis biasanya hanya menimbulkan gejala sedang, ada beberapa kasus di mana peradangan di otak bisa berakibat fatal. Penularan Japanese encephalitis virus terjadi ketika nyamuk menggigit hewan yang terinfeksi virus ini, umumnya babi dan burung air. Nyamuk tersebut kemudian dapat menyebarkan virus ke manusia melalui gigitannya. Meski demikian, virus ini tidak dapat menular antarmanusia.
Japanese encephalitis umumnya tidak menimbulkan gejala atau hanya menimbulkan gejala ringan, seperti demam, sakit kepala, serta mual dan muntah. Beberapa gejala tersebut biasanya timbul 4–15 hari setelah penderita tergigit nyamuk yang terinfeksi. Meski demikian, pada sekitar 1 dari tiap 250 kasus, Japanese encephalitis dapat menimbulkan gejala yang berat. Beberapa gejala berat yang bisa muncul adalah: Demam tinggi, Napas cepat, Leher terasa kaku, Muntah-muntah parah, Kaku otot, Gangguan penglihatan akibat pembengkakan saraf mata (papiledema), Linglung, Sulit berbicara, Tremor, Kejang terutama pada anak-anak, Kelumpuhan dan Koma. Gejala Japanese encephalitis berat lebih berisiko terjadi pada anak berusia 2−10 tahun dan lansia (https://www.alodokter.com/japanese-encephalitis).
Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri kurang lebih sudah ada 13 kasus JEV (www.detik.com). Melihat hal tersebut tentu menjadi penting untuk diadakan vaksinasi JE. SD Muhammadiyah Ngijon I menjadi salah satu lembaga yang melaksanakan vaksinasi JE dengan bekerja sama dengan Puskesmas Moyudan. Pelaksanaan Vaksin JE di SD Muhammadiyah Ngijon I ini dilaksanakan pada Hari Jumat, 20 September 2024 dan dimulai pukul 08.00 WIB, berjalan dengan baik dan lancar. Dalam vaksinasi JE di SD Muhammadiyah Ngijon I, yang menjadi sasaran adalah seluruh siswa-siswi dari kelas I sampai kelas VI, dengan total siswa adalah 354 siswa terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 195 orang dan siswa perempuan sebanyak 159 orang. Namun, bagi mereka yang sedang sakit maka bisa mengikuti vaksinasi susulan di Puskesmas Moyudan. (FR).