HADAPI ASPDBK 2024: SD MUHAMMADIYAH NGIJON I GELAR DOA BERSAMA DAN MOTIVASI ORANG TUA BESERTA SISWA KELAS VI

Moyudan-(Rabu, 08/05/2024). Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah yang  selanjutnya  disebut  ASPD adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada 3 bidang studi yakni Literasi Membaca, Literasi Numerik dan Literasi Sains. Asesmen tersebut dilaksanakan oleh sekolah untuk siswa tingkat akhir (Kelas VI) dengan berbasis komputer sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya atau yang disebut ASPD-BK dan menjadi salah satu syarat penilaian kelulusan. Untuk tahun pelajaran 2023/2024, ASPD-BK jenjang SD akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Mei 2024 sesuai ketentuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Peserta ujian ASPD-BK tahun ini dari SD Muhammadiyah Ngijon I akan diikuti oleh 59 siswa dari 2 rombel, dengan rincian siswa putra sebanyak 31 siswa dan siswa putri sebanyak 28 siswa yang terbagi dalam 2 sesi pelaksanaan.

Sambutan Kepala SD Muhammadiyah Ngijon I, Ibu Siti Latifah, S.Pd.

Sebagai salah satu upaya sekolah untuk menyukseskan pelaksanaan ASPD-BK tahun ini, SD Muhammadiyah Ngijon I menyelenggarakan acara doa bersama dan motivasi menghadapi ASPD-BK dengan mengundang seluruh Orang Tua/Wali Murid Kelas 6 beserta seluruh siswa Kelas 6 peserta ujian. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Mei 2024 yang  Pukul 18.30 WIB dengan pemateri utama adalah Galang Rambu Anarki, S.Psi (Bang Galang) dari Lembaga Trainer Sewarasnya Yogyakarta. Acara dimulai dengan diawali Sholat Isya berjamaah di Sekolah yang diikuti seluruh Orang Tua, Guru dan Siswa, kemudian dilanjutkan Sholat Hajat sebanyak 11 rakaat dan doa dipimpin langsung oleh Bapak Drs.H. Abdullah Effendi.

Doa Bersama ASPDBK 2024 dipimpin langsung oleh Bapak Drs. H. Abdullah Effendi

Sebelum memasuki acara utama yakni motivasi kepada siswa dan orang tua, terlebih dahulu Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Ngijon I yakni Ibu Siti Latifah, S.Pd. menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan doa bersama dan motivasi ini merupakan upaya dari sekolah untuk memberikan layanan kepada anak-anak (Siswa Kelas 6) melaksanakan doa dan motivasi agar anak-anak semakin siap mengerjakan dan menjawab soal-soal ASPD pada tanggal 20-22 Mei 2024 nanti. Selanjutnya, dalam sambutannya beliau mengajak pada Bapak/Ibu Orang Tua Wali Murid tetap semangat untuk menuju kesuksesan, menghantarkan anak-anak sukses dunia akhirat. Kepada anak-anak Siswa Kelas 6, beliau mengingatkan agar tetap semangat belajar, meminimalisir untuk bermain game di handphone terlebih dahulu dan memaksimalkan anak-anak untuk fokus dalam belajar.

Motivasi dari Galang Rambu Anarki, S.Psi (Trainer Sewarasnya Yogyakarta)

Memasuki acara utama yakni motivasi oleh Mas Galang Rambu Anarki, S.Psi, beliau menyampaikan bahwasannya dalam acara motivasi itu harus bahagia, karena bahagia adalah kunci dari hidup. Selanjutnya, beliau menyampaikan tentang dua kelompok manusia, yakni manusia yang positif thinking dan negatif thinking. Ciri-ciri manusia positif thinking diantaranya selalu bersyukur, fokus pada hal-hal positif, bisa menikmati hidup, bisa mengendalikan pikiran dan selalu berpikiran terbuka. Sebaliknya, manusia negatif thingking memiliki ciri-ciri antara lain merasa cemburu, selalu mencari kesalahan, tidak menghargai prestasi orang lain dan merasa tidak bahagia. Kemudian lebih lanjut, terkait dengan perkembangan anak beliau juga menyampaikan bahwasannya apabila anak-anak sering dimanja, maka yang terjadi anak akan kehilangan metamorfosisnya, proses dalam hidupnya. Hal ini seperti diibaratkan pada metamorfosis kupu-kupu, misal jika kepompong dipotong maka akan rusak, proses kepompong hilang, kupu-kupu tidak memiliki sayap yang kuat untuk terbang, kupu tidak terlahir sempurna dan berpotensi membuat kupu-kupu mati, ungkapnya. Sama halnya pada anak ketika metamorfosisya dipotong lewat kemanjaan yang sering diberikan, maka hal tersebut menjadikan anak kurang mampu memahami proses, jiwa anak menjadi lemah untuk menerima kegagalan, anak menjadi lemah dalam memaknai proses kehidupan dan anak berpotensi mengalami gangguan psikologis. Dalam penutupnya, beliau menyampaikan sebuah pesan luar biasa yang bisa menjadi pengingat untuk kita semua, yaitu cinta kasih sayang dari orang tua sangat penting dibutuhkan oleh anak untuk menggapai cita-cita dimasa depan. Orang yang sukses memiliki tujuan dan menjadikan tujuan sebuah keharusan untuk digapai, pungkasnya.