Moyudan–Sabtu, 27 April 2024. Syawalan merupakan salah satu dari sekian banyak gambaran akulturasi mengesankan yang menunjukkan perpaduan apik cita rasa budaya Islam dan lokal. Acara Syawalan menjadi momentum untuk memupuk tali silaturahmi baik antar sesama umat muslim. Di nusantara tercinta ini, adat Syawalan yang mengakhiri perayaan Idul Fitri masih dilestarikan dengan baik. SD Muhammadiyah Ngijon I menggelar Syawalan Sekolah pada hari Sabtu, 27 April 2024. Mengambil tema “Aktualisasi Semangat Idul Fitri Untuk Membangun Sinergi yang Harmoni Antar Warga Sekolah dan Masyarakat”, acara syawalan dimulai pukul 07.45 WIB diawali dengan kegiatan pra-acara yang menampilkan ekstra Tari kelas bawah, Tapak Suci dan Hafalan Surat Pendek untuk menambah semarak acara tersebut sambil menunggu acara inti dimulai yang disampaikan pemateri utama yakni Bapak H. Harjaka, S.Pd., S.Ag., MA.,selaku Ketua PDM Kabupaten Sleman. Digelar di halaman tengah sekolah, selain dihadiri oleh wali murid Kelas 1 sampai Kelas 6 kurang lebih 250-an wali murid, acara syawalan tahun ini juga dihadiri oleh beberapa stakeholder terkait lainnya antara lain Komite Sekolah, PDM Kabupaten Sleman, PCM Moyudan, Majelis Dikdasmen PNF Kecamatan Moyudan, dan Tokoh Masyarakat serta warga sekitar sekolah.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ibu Siti Latifah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Ngijon I, tujuan dari kegiatan ini yakni sebagai sarana untuk membangun sinergi yang solid antara pihak sekolah, orang tua wali, komite sekolah, warga masyarakat serta unsur stakeholder lainnya sehingga hubungan dengan bapak ibu guru di sekolah semakin solid. Oleh karenanya, lebih lanjut mohon bantuan kerjasama yang baik kepada bapak ibu wali murid agar bapak ibu guru di sekolah mampu menjalankan ketugasan dengan baik, mampu mendampingi anak-anak dalam memberikan layanan pendidikan dengan baik sehingga SD Muhammadiyah Ngijon I menjadi sekolah yang unggul dan berkemajuan di tingkat yang lebih tinggi. Pada akhir sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada bapak ibu guru, panitia kegiatan serta siswa-siswi pengisi acara yang telah mendukung terselenggaranya acara syawalan ini. Syawalan ini juga melibatkan siswa-siswi dengan harapan mampu untuk menambah ketrampilan dan mengembangkan potensi anak-anak yang luar biasa, sehingga bisa ditampilkan dan dilihat oleh semua orang. selain itu, untuk melatih keberanian anak sejak dini bisa tampil di depan umum, pungkasnya.
Sedangkan sambutan dari Ketua PCM Moyudan, yakni Bapak H. Abu Hanifah, S.Ag, MSI memberikan apresiasi yang baik kepada sekolah atas acara syawalan ini. Hal tersebut karena kegiatan semacam ini sebagai sarana silaturahmi yang baik antara sekolah dengan warga masyarakat. Lebih lanjut, esensi dari sambutan yang disampaikan oleh beliau bahwasannya sekolah akan lebih memberikan manfaat ketika didukung oleh tokoh masyarakat, seperti dalam Surat Al-Imran ayat 159. Keberhasilan sekolah menurut ayat tersebut memilik 3 kunci, yakni : 1) Komunikasi yang baik; 2)Meningkatkan sinergi yang harmoni; dan 3) Bermusyawarah dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Kemudian sebelum memasuki acara inti, tak lupa dibacakan Ikrar syawalan oleh bapak H. Arif Mahfud, S.Ag.,M.S.I selaku Sekretaris PDM Kabupaten Sleman sekaligus Komite Sekolah yang diikuti oleh seluruh bapak/ibu hadirin. Kemudian, disusul dengan beberapa penampilan siswa-siswi SD Muhammadiyah Ngijon I yang hebat dan penuh potensi, yakni dari ekstra Tahfidz, Story-Telling tentang Jendral Soedirman, Pidato B.Arab (Ismu in Arabic), penampilan menghibur dari Pantonim Kepahlawanan serta Tari kelas atas.
Memasuki inti acara syawalan oleh Bapak H. Harjaka, S.Pd., S.Ag., MA., Pertama, beliau menyampaikan mengenai Filsafat Sunan Kalijaga yakni Urip Iku Arep, Urip Iku Urup dan Urip Iku Padang. Lebih lanjut, beliau menjelaskan mengenai makna dari filsafat tersebut, Urip Iku Arep maksudnya manusia hidup di dunia harus memiliki kemauan (tujuan hidup) atau istilahnya jaman sekarang harus memiliki visi-misi. Selain memikirkan kebahagiaan dunia, manusia juga perlu memikirkan akhiratnya melalui ibadah, salah satunya dengan ibadah puasa. Beruntung diakhirat harus beribadah. Sedangkan, agar beruntung dunia akhirat maka manusia harus bersih, yakni bersih dari Syirik (menyekutukan Allah SWT), Kidir (sombong) dan Bakhil (pelit/iri). Kemudian Urip Iku Urup, memiliki makna hidup itu harus saling tolong-menolong, saling bantu-membantu, serta saling menerima dan memberi maaf kepada diantara sesama manusia. Urup ini artinya padang (terang) dalam Bahasa Jawa, maksdunya bisa menjadi cahaya yang mampu menyinari orang lain. Agar bisa urup, maka manusia harus mempunyai, yakni :1) Gandes (baik hatinya); 2) Luwes (bisa membaur dengan siapapun); 3) Mentes (berisi/punya ilmu); 4) Leres (bener); dan 5) Pantes (menjadi teladan/contoh baik). Urip Iku Urap, maksudnya orang hidup itu pasti menghadapi berbagai macam perbedaan sifat pemikiran, sehingga harus bisa menerima segala perbedaan tersebut dengan baik. Manusia bisa mengajak kebaikan kepada sesama. Kedua, beliau menyampaikan tentang makna Idul Fitri, yang dapat diartikan kembali ke fitrah, kembali suci yang diibaratkan seperti bayi yang baru lahir. Manusia kalau bisa harus meniru sifat dari bayi, yakni hrus jujur, ikhlas, kerja keras, komunikatif/tidak membeda-bedakan, peka/tanggap perkembangan jaman, pungkasnya.
Sebagai penutup pada acara ini dengan melakukan doa yang dipimpin langsung oleh Bapak Drs. H. Abdullah Effendi. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan semakin meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan pada lingkungan internal sekolah khususnya dan lingkungan eksternal sekolah pada umumnya dalam momentum yang fitri ini. Sinergi dan kolaborasi yang baik antara sekolah dengan masyarakat akan menjadikan layanan pendidikan semakin optimal.