Moyudan, (26/12/2024). Dalam rangka menjaga mutu dan upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dasar di sekolah Muhammadiyah yang ada di Kapanewon Moyudan, PCM Moyudan melalui Majelis Dikdasmen-PNF Cabang Moyudan menyelenggarakan workshop untuk Kepala Sekolah dan Guru SD Se-Moyudan. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Hari Kamis, 26 Desember 2024 pukul 07.30-12.00 WIB. Bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, acara dibuka oleh Ketua PCM Moyudan Bapak H. Abu Hanifah, S.Ag.,M.Si. setelah sebelumnya peserta telah melakukan registrasi kehadiran mengikuti kegiatan workshop tersebut. Sebagai salah satu sekolah dasar unggulan yang berada di Kapanewon Moyudan, Kepala Sekolah beserta Guru SD Muhammadiyah Ngijon I memandang cukup penting akan kegiatan workshop peningkatan kompetensi tersebut sehingga mengikuti kegitan tersebut dari awal sampai akhir. Workshop Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dan Guru SD Muhammadiyah tersebut terdiri atas 2 materi/kegiatan yang disampaikan oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya.
Untuk Materi I tentang Kompetensi Sosial Emosional (KSE) serta penerapan dalam kegiatan Pembelajaran Berdiferensiasi yang disampaikan oleh narasumber Ibu Galuh Oka Bimala, S.Pd.,M.Pd. dari SD Muhammadiyah Sidoarum. Tujuan dari adanya Kompetensi Sosial Emosional (KSE) adalah untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan orang lain. Tujuan lainnya dari KSE ini yakni memahami dan mengelola emosi, untuk mengembangkan hubungan yang positif, mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab, mengembangkan identitas dan menetapkan tujuan, dapat mengurangi stres dan tekanan serta mencapai kebahagiaan dan keberhasilan. KSE dapat diterapkan dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik. Adapun untuk cara penerapan KSE pada pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan langkah-langkah seperti berikut:
• Melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid
• Merancang strategi pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan belajar murid
• Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
• Melakukan kegiatan pembukaan yang hangat
• Memberikan kesempatan pada murid untuk berbicara
• Melakukan diskusi akademik
• Melakukan project-based learning
• Melakukan refleksi diri dan penilaian diri
• Melakukan penutupan yang optimis
Selanjutnya untuk Materi II workshop yakni tentang Penyusunan Program Berbasis Data dan Refleksi yang disampaikan oleh Bapak Purwata, M.Pd. Tujuan penyusunan program berbasis data (PBD) dan refleksi adalah untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan memperbaiki sistem pengelolaan satuan pendidikan: Dengan adanya program-program yang disusun berbasis data harapannya sekolah dapat melakukan perbaikan pembelanjaan anggaran, peningkatan kualitas layanan pendidikan dan mutu pendidikan, pengambilan Keputusan / kebijakan sekolah dengan tepat, pembelajaran lebih terarah serta mampu membangun budaya refleksi meningkatkan kapasitas satuan pendidikan. Secara garis besar, PBD terdiri dari tiga langkah sederhana, yaitu identifikasi, refleksi, dan benahi atau disingkat IRB. Setelah kedua materi dipaparkan oleh narasumber tersebut, diakhir dari tiap sesi materi langsung dilakukan sesi tanya jawab kepada peserta kegiatan untuk semakin menambah pemahaman akan materi-materi workshop yang telah disampaikan. (FR)